Mama

—mama Intuitif malam tak sepagan dahulu. Ada kelam bercampur keraguan dan balam-balam di tengah riang. Boleh jadi ia melupakan jiwa-jiwa di dalamnya, seperti mama yang duduk di teras luar malam tadi. Tatapan mata mama nyalang dalam sorot temaram, ada kebingungan yang luar biasa dalam pikirnya. Ia tak ingat mengapa orang-orang yang ditemuinya di jalanan lantas … Continue reading Mama

Es Krim

—Rasanya semanis senyuman Joy Kad punya satu cerita. Bukan tentang sereal di pagi hari yang tidak pernah dihabiskannya dengan benar, ataupun crayon berwarna jingga yang dia patahkan satu hari lalu. Ada sesuatu yang lebih Kad sukai daripada sekedar racauan tak tentu.  Dalam satu hari penuh ini, senyuman Kad tidak meluntur. Siang tadi, sepulang sekolah, dia … Continue reading Es Krim

Kembalinya La

Gagasan-gagasan dengan esensial pada absurditas tidak akan berakhir hingga gempita tiba. Adalah malam dimana La membuka mata dan aroma getah damar menyusut di rongga hatinya. Membuatnya beradu pandang dengan rindu, saling melempar pernyataan paling bijaksana “Kebahagian tercipta bukan semata anugrah, tapi kemasygulan yang terlalu membosankan untuk diabadikan”. Kalau sudah menuntut balas budi, mungkin akan ada … Continue reading Kembalinya La